Kamis, 14 Januari 2010

boring tp seneng

ugh... hr nich bosen banget.. liburan kan mestinya jalan-jalan... lha ini nggak, mlah diem di rmh... kayak ayam di kurung... huh.... sebel.... tapi... pas malem.. seneng... ada tmn kakakku yang ganteng... dateng deh smw.... yeeeeee....hhe..

Senin, 04 Januari 2010

” Persahabatan yang Berakhir Tragis”

Kisah ini adalah kisah nyata, yang bertemakan persahabatan yang berakhir tragis, mengisahkan sahabat dekat yang didalamnya ada dua orang yang saling mencinta namun karena kesalahpahaman dan sesuatu hal, cinta itu kandas dan persahabatan itupun putus.

Pada suatu hari disebuah sekolah, di suatu ruang kelas, duduk seorang gadis cilik yang bernama “ Nina” , ia adalah anak baru di sekolah tersebut, dalam kelas itu terdapat 2 gadis cilik yang bernama Devi dan Novi, yang mereka memang selalu datang lebih awal dari biasanya.

Nila : “ Aduhh…gawat ngaak ada teman tang asik, semuanya cuek-cuek, hufffhh…( keluh Nila yang sedang duduk di tempat duduknya sambil mendekap tasnya)

Saat itu Novi dan Devi yang duduk berdua berkata…

Novi : “ Eh Novi, kita kenalan yukk dengan anak baru itu…”( ajak Novi kepada Devi yang sedang duduk di barisan 1 dari depan)

Devi : “ Ayo..” ( sahut Devi dengan beranjak dari tempat duduknya)

Saat itupun Devi dan Novi berdiri dan berjalan menemui Nina yang sedang duduk di tempat duduknya

Devi : ” Eh kamu, boleh kenalan gak, siapa nama kamu ?”

Nila : ” ohh,,,nama saya Nila, kalian berdua siapa?”(jawab Nila dengan kaget sambil tersenyum)

Novi : ” Saya Novi dan ini Devi, senang berkenalan dengan kamu” ( sahut Novi dengan tersenyum)

Saat itu pun mereka langsung akrab dan bermain bersama

Nila :” kita main yuk”

Devi : ” Bermain apa?”

Novi : ” Gimana kalau kita main karet, kebetulan aku bawa nih!”

( Usul Novi )

Nila : ” Iya, aku setuju banget tuwh ”

Devi : ” Ayo gambreng yuukk…”( ajak Devi untuk mulai bermain”

Mereka pun gambreng…hom pim pa alaihim gammmm….brengggg…..

Saat Mereka mulai bermain, tiba-tiba datang 3 orang laki-laki cilik yang ingin ikutan bermain. Mereka bernama Adit, Dendi, Ipul

Adit : ” Hai..boleh ikutan main gak?”

Devi : ” Siapa kalian ?”(tanya Devi dengan terkejut)

Dendi : ” Perkenalkan saya Dendi, disamping saya ini Dendi dan yang satu lagi Ipul.

Nila : ” OH…kalau saya Nina, disamping saya Devi dan yang ini Novi.

Mereka pun berkenalan satu sama lain

Novi : ” kalian ber-3 mau ikutan main nih ?”

Ipul :” iya dong, boleh kan?”

Novi : ” Boleh-boleh ajah asalkan jangan curang !!!” (Novi mengajukan persyaratan sambil memegang karet )

Adit : ” Oke ” ( sahut Adit menyetujui persyaratannya Novi)

Devi : ” Jadi permainannya three on three yah, kalau yang kalah beliin kita rujak, mau gak ?”

Dendi : ” Okeh…siapa takut!!”

Mereka pun bermain kurang lebih 30 menit, setelah mereka lelah, mereka pun menyudahi permainan itu

” Yeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee…….kita menang…………………….” ( teriakan ke-3 gadis itu dengan rasa senangnya)

Ipul : ” Yahhh,,,kita kalah nih…” ( keluh Ipul dengan memegang karet)

Dendi : ” yha,,harus gimana lagi…” ( sahut Dendi dengan muka pasrahnya)

Adit : ” Kita harus jajanin makhluk 3 ini donk ??”(keluh Adit)

Nila : ” Ehh..iya donk itu kan sudah perjanjian”

Mereka pun jalan ke kantin, ketika dikantin mereka ke tempat tukang rujak.

Ipul : ” Bang,,,rujak 3 yah…”(teriak Ipul ke abang tukang rujak)

Setelah menunggu 5 menit rujaknya pun jadi, ke-3 gadis itu memegang rujak masing-masing.

Novi : ” Makasih banget yah, waahh emang bertanggung jawab kalian, hehe”

Nila : ” Itu sih emang harus Vi…”

Devi : ” Waahh,,,rujaknya segeur banget nih”( ejek Devi )

Nila : ” Eh..ini rujaknya kebanyakan, gimana kalau di bagi-bagi ajah?”

( ucap Nila memecah suasana)

Nila pun membagikan rujaknya ke Ipul.

Ipul : ” Nah, gitu dong bagi-bagi, hehe, eh tapi beneran niyh untuk aku?”

Nila : ” iya…”

Ipul : ” makasih yah Nila..”

Setelah memberi rujak, Nila pun beranjak pergi ke kelas.

Devi : ” Eh Nila, mau kemana ?”

Nila : ” mau ngadem dikelas Vi, tinggal yah..”

Sesampainya Nila di kelas, Nila duduk di tempat duduknya sambil mngipasi dirinya sendiri.

Nila : ” Aduh adeeem, meggambar ah…” ( ucap Nila sendiri )

Tiba-tiba dari arah samping Dendi datang

Dendi : “ Duar…ngapain Nil ?”( ucap Dendi untuk mengagetkan Nila)

Nila : “ Ngapain aja, terserah aku…”

Dendi : ” yeee,,kok jawabnya gitu kan ditanya baik-baik Nil.”

Nila : ” ihh..siapa yang mulai? Nila kaget tauk !!!!”

Saat mereka mulai panas, tiba-tiba datang Novi, Devi, Ipul, Adit

Devi : ” sudah-sudah jangan berantem…” ( ucap Devi memecah keheningan)

Nila : ” Lagi…Dendi duluan tuh Vi…”

Saat itu Ipul yang berada di depan meja Nila melihat gambaran Nila

Ipul : ” Ih,,,apaan niyh??” ( tanya Ipul dengan penasaran dan mengambil gambaran Nila)

Nila : ” ihh…Ipul sini..jangan diambil…”( teriak Nila dengan beranjak mengambil gambarnya yang sedang dipegang Ipul )

Yang lain pun melihat gambaran Nila

Devi : ” Ini Nila yang menggambar?”

Novi : ” Iiihhh…Nila…gambarnya bagus.”(puji Novi)

Nila : ” makasih ” ( sahut Nila dengan tersipu malu)

Adit : ” Dendi..pinjam sepedanya yha” (teriak Adit memecah pembicaraan)

Dendi : ” Boleh..tapi jangan sambil lecet !!” (sahut Dendi dengan suara lantang)

Adit : ” Oke deh”

Novi : ” Sehabis itu Novi yah!!” ( teriak Novi sambil berlari keluar kelas mengikuti Adit)

Adit : ” Iya, tapi nanti aku duluan”

Novi pun menunggu Adit yang sedang bersepeda di lapangan sekolah.

Sementara itu yang lain di kelas.

Devi : ” Eh Dendi usil banget sih aku kan sedang baca buku!” ( keluh Devi yang terganggu oleh perilaku Dendi yang sedang usil padanya)

Dendi : ” Emang membaca itu penting yah?hehe…..”(tanya Dendi sambil mengejek)

Devi : “ Dendi…………jangan godain turus………………”(Devi teriak dengan suara keras)

Sementara itu Nila yang sedang menggambar di tempat duduknya melihat kearah depan karena kaget mendengar teriakan Devi.

Nila : ” eh Ipul, tali sepatunya itu lepas, benerin dulu nanti jatuh lho” ( ucap Nila saat melihat tali sepatu Ipul terlepas)

Ipul : ” Oh..iya makasih yah Nila, oia aku mau tanya, kamu itu sebenarnya kelas berapa sih di SD?”

Nila : ” Aku itu kelas 5 SD, memang kenapa ?”

Ipul : ” oh,berarti beda satu tahun yah sama aku”

Nila : ” Iya..”

Saat itupun bel berbunyi dan mereka semua masuk kekelas dan mengikuti pembelajaran dengan baik. 2 jam berlalu, mereka pun pulang ke rumah masing-masing.

Saat mereka ingin keluar kelas, Devi teriak senang

Devi : ” Pulang…………yee…asik-asik”

Dendi : ” Masa pulang asik sih Vi?”

Devi : ” Yeee…biarin ajah,,,Dendi dari tadi sirik melulu ih”

Dendi dan Devi selalu bertengkar dan tak pernak akrab

Novi : ” Nila kita pulang bareng yuk!” (Ajak Novi )

Nila : ” Iyah, ayo Nov..”

Saat dijalan perjalanan pulang…

Devi : ” Eh,,,kalian bertiga kok jalannya ngikutin kita sih?” ( tanya Devi ketika merasa Adit, Dendi dan Ipul mengikutinya)

Dendi : ” Yee…siapa yang ngikutin, kita kan memang lewat sini, PD banget ngomong gitu!”

Devi : ” Ihh…nyebelin bangt sih Dendi………” (gerutu Devi sambil menendang batu kerikil)

Saat itu pun mereka sampai di rumah masing-masing. Keesokan harinya…..

Saat itu Nila ingin berangkat ke madrasah, saat ia sedang berjalan, Ipul berteriak memanggil Nila yang saat itu juga Ipul juga ingin berngkat.

Ipul : ” Nila……………………….tunggu” ( teriak Ipul)

Nila : “ Iya, eh Ipul kok lari-lari sih, nanti capek lho” ( Nila menoleh ke arah Ipul)

Ipul : “ Kan mau bareng…….” (jawab Ipul yang saat itu sampai di samping Nila dengan nafas yang teregah-engah)

Nila : “ iya udah ayo bareng “

Ketika itu mereka bertemu dengan Dendi dan Adit di depan gang..

Dendi : “ Hayooo…kalian ngapain..kok berduaan?”

Adit : “ Yee…baru 2 hari temenan udah PDKT niy..” (ejek Adit)

Nila : “ Eh..Adit kalo ngomong difikir dulu donk,jagan asal..”

Ipul : ” Kita tuh ketemu dijalan!”

Sanggah Ipul dan Nila

Adit : ” Ketemu apa ketemu…”

Mereka pun sampai pada tempatnya, dan dengan bergegas Nila masuk ke kelas dengan meninggalkan Adit,Dendi dan Ipul.

Tiga tahun berlalu, seiring berjalannya waktu merekapun menjalin persahabatan,

Namun saat hari kelulusan, saat kelulusan Nila pindah sekolah karena ayahnya pindah tugas ke Bandung. Satu bulan berlalu, Nila mengirimkan surat untuk sahabat-sahabatnya..

Di beranda kelas Ipul, Devi dan Dendi sedang duduk, tiba-tiba Novi berteriak dengan teriakkan lantang dan berlari ke arah mereka.

Devi : ” Hai…teman………ini ada surat dari Nila…………..”

Tersentak mereka semua mendengar perkataan Devi, mereka senang mendengarnya.

Novi : ” Mana? Mana?”

Devi : ” Ini…ayo kita baca…”

Mereka pun membacanya dengan beramai-ramai. Surat itu bertuliskan…

From: Nila

Dear Sahabatku tercinta

Assalamualaikum

Hai apa kabar semua? Disini aku baik-baik saja, oia rencananya aku

Ingin ke Jakarta menemui Budeku dan rencananya pun aku akan

Tinggal disana selama satu bulan dan aku akan kesana bersama

Serli temanku yang baru, dia anaknya bbaik lho…, oh iya sudah ya,

Nila ngantuk mau bobo, salam sayang dan kangen untuk

semuanya yah…

Wassalamualaikum

Tak disangka lambat berjalan mereka sudah beranjak dewasa, ternyata Ipul menyukai Nila. Ketika Nila pulang ke Jakarta, Nila membawa temannya yang bernama Serli, ternyata Serli memiliki sifat yang jahat, Serli pun menyukai Ipul.

Suatu ketika Ipul menyatakan perasaannya pada Nila, Nila pun menyambutnya dengan hangat, maka mereka berdua memiliki perasaan yang sama, mereka pun telah merencanakan pernikahan. Suatu ketika Serli mengetahui tentang kisah mereka yang saling mencintai, karena Serli memiliki sifat yang jahat, maka Serli membuat fitnah kepada Ipul bahwa Nila telah dijodohkan oleh ibunya, Ipul pun terhasut. Suatu ketika saat Nila ingin bertemu dengan Ipul, Ipul tak ingin bertemu dengannya karena saat itu Ipul marah sekali pada Nila, Ipul merencanakan bahwa ketika Nila datang Ipul berpura-pura berpacaran dengan Serli, karena Ipul ingin membalas kesakitannya pada Nila.

Ketika Nila melihat Ipul sedang bersama Serli, Nila pun terkejut dan perasaannya pun sakit,tanpa fikir panjang, Nila berlari tanpa tujuan, saat itu Ia kalut. Sesampainya ia dikamar Nila langsung masuk ke kamar dan menguncinya, malam itu hujan deras mengguyur kota Jakarta, Nila yana kala itu kalut berfikir untuk bunuh diri.

Sebelum Nila bunuh diri, Nila meninggalkan sepucuk surat dan rekaman yang telah ia buat untuk Ipul, dalam rekaman itu ia ingin mengatakan bahwa ia amat menyayanginya. Tak disangka keesokan harinya, Ibunda dari Nila kaget melihat mayat Nila yang terbujur kaku di kamar, ia meminum baygon 3 botol. Singkat cerita setelah sahabatnya tahu, maka sahabatnya pun terpukul dan amat kehilangan terutapa Ipul yang amat merasa bersalah, setelah mayat Nila dikubur,saat di beranda rumah Nila, mereka semua berkumpul untuk menghakimi Ipul.

Devi : ” Aku membencimu Pul, kamu yang menyebabkan semua ini terjadi”

Novi : ” Karnamu Nila pergi……”( tambah Novi dengan muka murung dan menangis)

Dendi : ” Kau kejam Pul…mengapa kau lakukan itu pada Nila” (tambah Dendi yang kala itu pun sedang berdiri dengan tatapan kosong)

Adit : ” Kau puas sekarang??? Mulai detik ini kita ber-4 bukan lagi sahabatmu!!!”( Teriak Adit dengan memfonis Ipul)

Kala itu sahabatnya marah pada Ipul, namun Ipul hanya terdiam dengan menangis menyesali perbuatannya.

Ipul : ” Maafkan aku kawan….semua itu hanya sandiwaraku, Serli bilang Nila melecehkanku dan ia ingin bertunangan dengan laki-laki lain”

(Ucap Ipul membela diri)

Novi : ”Serli?? Sejak kecil kau mengenal Nila,,,tapi mengapa dengan mudahnya kau percaya pada Serli”

Dendi : “ Semua itu bohong!!!justru Nila menghampirimu ingin memberi kabar gembira untukmu karena ia telah menyelesaikan SI-nya di Bandung, betapa piciknya kau Ipul”

Sanggah Dendi dan Novi meyakinkan. Mendengar itu Ipul terkejut dan tambah menyesali perbuatannya.

Ipul : “ Aku menyasal….”(dengan suara lembutnya dan dengan isakan tangisnya)

Devi : “ Ini ada rekaman dan sepucuk surat untukmu yang ditinggalkan Nila”

Devimenyerahkan barang itu dan beranjak berdiri

Ipul terdiam dan menerimanya, ia menangis dan menangis menyesali perbuatannya, ia tak bisa memaafkan dirinya sendiri, Ipul ditinggalkan oleh sahabat-sahabatnya sedangkan Serli pergi entah kemana dan menghilang begitu saja. Kisah yang berakhir teragis.

Amanah yang dapat kita ambil bahwa kita jangan terlalu mudahnya untuk percaya atas omongan orang lain apalagi yang belum terlalu dikenal, jika menjalin hubungan landasilah dengan saling percaya dan saling setia, dan landasilah diri kita dengan iman yang kuat agar tak terjerumus pada ajakan setan yang membawa kita masuk kedalam api neraka.

Sabtu, 02 Januari 2010

the crack friendship

Untaian katamu ternyata palsu
Janji indah telah kau ingkari untuk teus menjadi sahabatku

Tahukah kau sobat???
Bahwa segala luka yang menyobek hatimu
Dapat juga ku rasakan dan menusuk jiwaku
Bahwa darah yang menetes dari luka itu
Seiring air mata yang mengalir di pipiku

Sadarkah kau sobat???
Bahwa kepedihan yang selalu tampak di wajahmu
Adalah mmpi terburuk yang membebaniku
Bahwa sikap dinginmu untukku
Adalah pedang yang terus menghujam dadaku

Dulu secercah tawamu yang indah
Selalu menggelitik jiwaku untuk tersenyum
Tapi kini semua tlah berubah
Dan bukan lagi kebahagiaan
yang mamapu kau berikan padaku

Karena sahabat...
Kau khianati aq
dan kau cemari ikatan kita
Kau dengan mudah melepas jemariku
Padahal kau melihat aku
Rapuh tanpa kau di sampingku

Aku ingin kau jadi sahabat seumur hidupku
Tapi sebuah sungutan yg selalu ku dapat
Bila ku salah...
Sebuah nasehat yang selalu membimbingku bila ku marah
Takkan pernah jadi milikku
Kemana aku harus mencari semua???

Kau meninggalkan ku dengan alasan yang mengada-ada
Kau menarik dirimu
Di saat aku masih bertahan menyelamatkan semua
Kini apa yang bisa ku raih lagi???
Hanya tatapan dingin
Kebungkaman,kata-kata kasar dan pengkhianatan

Mengapa kau rusak hubungan ini???
Dengan kebohonganmu,kebosananmu,dan kepura-puraanmu???
Kau memang sungguh tega temanku
Kau hanya menganggap persahabatan kita
Dalam bentuik saling memanfaatkan

Kenapa aku yang kau sakiti???
Kenapa kita bisa mengenal???
Dan kenapa aku terlalu percaya padamu???

Jawaban itu takkan pernah ada sahabat
Yang ada hanyalah kerianganmu terbebas dariku
Dan kesakitanku yang sangat menyiksa

sahabat_ku

Kenapa dulu aku harus mengenali dia

Aku sudah berusaha baik sama teman-teman

Semua perhatian dan kebaikan

Aku serahkan buat teman-teman aku

Tapi kenapa akhirnya kaya gini


Semua menjauhi aku seorang diri

Tanpa memikirkan perasaan aku

Aku juga gak mengerti apa yang ada di fikiran teman-teman aku

Sehingga dengan mudahnya dia meninggalkan aku


Terkadang aku cuman bisa menangisi semua ini

Dan aku hanya bisa berkata dalam hati kecil ku

Apa salah aku sama kalian .....?????

Sehingga semuanya beda